Jerman Keluarkan Sepatu Adidas Bermotif Batik

Surabaya-RoL-- Perusahaan sepatu Jerman yakni Adidas telah mengeluarkan sepatu, jaket, dan topi bermotif batik.

"Sepatu, jaket, dan topi bermotif batik itu terbatas jumlahnya dan untuk koleksi," kata desainer Yogyakarta, Miko, di Surabaya, Selasa.

Ia mengemukakan hal itu dalam workshop "Desain Wayang Modern" yang diikuti sekitar 30 mahasiswa desain asal Surabaya-Solo di Perpustakaan ITS.

Didampingi isterinya yang juga desainer, Santi, ia mengatakan sepatu Adidas bermotif batik "priyayi" itu membuktikan "Think Global Act Local."

"Konsep 'Berpikir Global Bertindak Lokal' itu mengharuskan kita untuk lebih mencintai keunikan lokal, sebab orang lain sudah ke sana," katanya.

Alumnus ISI Yogyakarta itu menilai sepatu Adidas menunjukkan orang Jerman mencintai keunikan lokal di Indonesia.

"Apa kita justru diam saja? Karena itu, saya mengembangkan berbagai bentuk karya desain bernuansa wayang sejak tahun 2000," katanya.

Bahkan, katanya, karya desain buatannya sudah pernah dipamerkan di Amerika dan Eropa yang ternyata mendapat perhatian cukup membanggakan.

"Konsepnya adalah menggabungkan kekinian (global) dengan tradisi (lokal), misalnya wayang, sandal jepit, batik, dan sejenisnya," katanya.

Ia mengaku dirinya terinspirasi tiga desainer Jepang yang memberi nuansa samurai, kimono, dan nilai khas Jepang lainnya dalam desain buatannya.

"Karena itu, saya membuat desain buku, tas, kosmetik, sepatu, stiker, boneka, bungkus HP, dan lainnya dengan nuansa wayang," katanya.

Ia menambahkan nuansa wayang itu pun dibuat dengan konsep kekinian, seperti bagong yang memakai sepatu, topi, kacamata, sabuk, dan hal-hal yang diminati anak-anak muda.

"Saya juga membuat karya tentang buto (raksasa) cakil yang giginya menonjol tapi saya beri kawat gigi yang sedang 'in' sehingga anak-anak muda suka," katanya. antara/abi

Tidak ada komentar: