Batik Lasem Unik Menarik

LASEM adalah sebuah kota kuno di Kabupaten Rembang. Bahkan mungkin keberadaan kota ini konon sudah ada sebelum kota Rembang berdiri. Lasem tempo doeloe dikenal sebagai kota transit, sekaligus kota pelabuhan, maka tiak mengherankan jika Pemkab Rembang bertekad menjadikan kota ini sebagai kota niaga.

Nuansa sebagai kota santri yang dibuktikan dengan beberapa pondok pesantren yang membaur dengan komunitas Cina (sebagai pendatang/saudagar) cukup mewarnai kota kedua di Rembang ini. Dan salah satu produk unggulan yang dimilikinya ialah batik tulis. Karena diproduksi di Lasem maka kemudian populer dengan sebutan Batik Lasem. Batik Lasem boleh jadi berbeda dengan batik sejenis di Jawa seperti Yogya atau Solo. Gaya dan corak sangat kental dengan nuansa pesisiran yang hampir mirip dengan gaya batik Pekalongan.

“Namun batik Lasem tetap berbeda dengan batik lainnya termasuk gaya Pekalongan sekalipun. Ini karena proses awalnya dibawa oleh saudagar Cina yang menetap di Lasem,” kata Purnomo (55) pemilik galeri batik Tulis Cap Kuda sekaligus memproduksi Batik Lasem. Diakuinya, banyak rekan-rekannya pebisnis batik Lasem yang gulung tikar beralih usaha ke bidang lain, namun di sisi lain pribumi Lasem yang dulunya adalah pekerja batik, kini justru sudah lama bermunculan sebagai pembuat batik yang tangguh sekaligus memiliki pangsa pasar tersendiri.

Adalah Soesantio (60) yang sudah lama bergelut di pembuatan batik Lasem namun kini ia beralih ke bidang lain, bercerita jika almarhum Amri Yahya (pelukis batik dari Yogya, red) dan beberapa turis dari Jepang dan Jerman pernah datang ke Lasem hanya untuk memburu batik Lasem kuno untuk dipelajari dan dibawa ke negerinya.

Anehnya lagi, di beberapa sentra pembuat batik tulis Lasem mereka membuat batik sesuai spesialisasi jenis/motif yang disukai dan dipelajari selama ini. Motif Ceplok Latoh, Watu Pecah dan Ceplok Piring misalnya spesialis dibuat oleh Pak Rochim. Sementara Ny Naomi lebih menyukai motif seperti ìSekar Jagatî, Terang Bulan, Naga Kricak, Sekar Jagat Es The dan Kawung Lerek Sekar Paksi.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi Kabupaten Rembang Drs Trijoko Margono didampingi Kabid Perindustrian Wardijo kepada KR, Batik Lasem tetap merupakan produk unggulan yang selalu tampil di PRPP (Pekan Raya Promosi Pemba-ngunan) Tingkat Jawa Tengah (Jateng Ekspo). “Bahkan sewaktu ikut pameran di JCC (Jakarta Convention Center) belum lama ini banyak pengusaha dan peminat batik tulis klasik memborong batik Lasem, ini tentu sangat membanggakan dan kami berharap dapat berkembang terus,” jelasnya. Memang banyak pengusaha setempat yang mendapat pesanan dari pengusaha Jakarta dan Surabaya termasuk Bali yang kemudian dijual ke luar negeri. Tidak ketinggalan saat ikut pameran di Nusa Dua (Bali) membuat turis asing ikut memborong batik tulis Lasem termasuk pengusaha asal Bali, Ida Ayu (pemilik galeri “Wong Bali”) yang siap menjalin kerja sama dengan para pengusaha batik di Lasem. Tokoh PDI-P yang juga seniman kondang Guruh Soekarnoputra sewaktu mengadakan kunjungan ke Rembang beberapa waktu lalu bahkan menyempatkan untuk memborong beragam corak batik tulis Lasem untuk dibawa ke Jakarta. Di Kantor Pariwisata Kab Rembang sendiri sudah lama menyediakan aneka batik tulis Lasem dan produk lain untuk ditawarkan kepada konsumen (wisatawan domestik) sebagai salah satu upaya promosi produk unggulan daerah ini.

Dari data yang ada, harga terendah sekitar Rp 80 ribu/ potong untuk jenis ìLatohanî sementara yang termahal harganya bisa mencapai Rp 1 juta per potong seperti dimiliki motif Cina “Lok Cam”. Sentra pembuatan batik tulis tersebar di beberapa desa seperti, Jolotundo, Karangturi, Gedongmulyo, Babagan, Selopuro dan Karaskepoh. Untuk motif produksi yang terdata mencapai 23 motif meskipun masih banyak lagi kalau dikembangkan secara luas, sementara jumlah pengusaha besar dan kecil mencapai 20 pengusaha. Agaknya promosi dan permodalan yang terpadu diharapkan akan memacu perkembangan batik tulis Lasem di tengah ketatnya persaingan bisnis dan melambungnya laju harga BBM.

Sumber : (Agus Sutomo)-k KR, Jawa Tengah

Tidak ada komentar: