Batik Fractal Dianugrahi UNESCO Award of Excellence

Inilah satu contoh lagi bahwa sumber daya manusia Indonesia kreatif dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya di dunia.

Kabar terakhir, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Pixel People Project, melalui karya Batic Fractal, menerima penghargaan Award of Excellence 2008 dari UNESCO. Batic Fractal telah mengalahkan puluhan kerajinan unggulan lainnya yang berasal dari sepuluh negara di Asia Tenggara.

Menurut Nancy Margried, salah satu awak Pixel People Project, penghargaan ini mengharuskan suatu produk kerajinan memenuhi sejumlah syarat yang ditentukan. Produk kerajinan harus memenuhi criteria Excellent (menunjukkan standard yang tinggi dalam kualitas pengerjaan kerajinan/craftmanship, Authentic (mencerminkan identitas budaya dan nilai tradisional, Innovative (menggunakan kreatifitas dalam desain dan proses produksi), dan Marketable (menunjukkan potensi untuk diterima pasar dunia).

Selain itu juga Eco-friendly (proses pengerjaan yang ramah lingkungan dalam penggunaan material dan teknik produksi, dan Fair (tidak melanggar hukum ketenagakerjaan atau mengeksploitasi pihak manapun secara tidak adil dalam proses produksi kerajinan).

"Penghargaan ini menunjukkan bahwa Batic Fractal memiliki kualitas tinggi serta mempunyai potensi pasar internasional dan domestik yang besar," ujar Nancy kepada Kompas.com, Jumat (10/10).

Nancy mengatakan, Pixel People Project sebagai penerima Award of Excellence, akan mendapatkan keuntungan dari UNESCO berupa sertifikat kesempurnaan, pelatihan dalam produksi dan desain, kesempatan tampil di ajang pameran internasional, dukungan dalam promosi dan media komunikasi, serta kemudahan dalam pendaftaran HAKI regional.

Dengan adanya penghargaan ini, Nancy berharap ada banyak investor yang melirik kepada produk kerajinan tersebut. "Sampai saat ini kami belum punya investor," ujar Nancy.

Berdasarkan rencana, penghargaan ini akan diserahkan UNESCO pada tanggal 14 Oktober 2008 dalam rangkaian acara Bangkok International BIG Fair di Bangkok, Thailand.

Berawal dari Coba-Coba

Menurut Nancy, awalnya ia bersama temannya hanya mencoba-coba mengirimkan aplikasi ke penghargaan tersebut. "Saya mengirimkan aplikasi sejak bulan Juli 2008. Dewan Kerajinan Nasional lah yang awalnya mendorong kami berpartisipasi dalam acara penghargaan tersebut," ujar Nancy.

Selang dua bulan kemudian, mereka menerima surat elektronik dari UNESCO yang mengatakan bahwa mereka mendapat penghargaan Award of Excellence. "Kami senang sekali. Awalnya kami sempat lupa tentang penghargaan ini karena kesibukan kami," kata Nancy.

Nancy, bersama dua rekannya di Pixel People Project, Muhamad Lukman dan Yun Hariadi berharap, generasi muda Indonesia ikut terpacu untuk berkarya mengangkat seni budaya tradisional Indonesia menjadi karya yang mengharumkan nama bangsa di dalam negeri terlebih pada level internasional.

Tidak ada komentar: